mittvsfact – Nama Hailey Bieber ikut disebut-sebut dalam gugatan hukum yang diajukan oleh Blake Lively terhadap Justin Baldoni. Gugatan ini mencakup tuduhan pelecehan seksual dan kampanye hitam yang diduga dilakukan oleh Baldoni untuk merusak reputasi Lively.
Dalam dokumen hukum yang diajukan oleh Lively, disebutkan bahwa Baldoni dan tim PR-nya diduga merencanakan taktik untuk menekan isu negatif tentang dirinya dan menggaungkan kabar buruk tentang Lively di media sosial. Salah satu strategi yang diduga direncanakan adalah dengan menggunakan nama Hailey Bieber sebagai contoh dalam kampanye tersebut.
Menurut laporan dari berbagai sumber, Baldoni dan timnya mendiskusikan taktik untuk memanfaatkan konten negatif tentang Bieber sebagai bagian dari rencana mereka. Dalam salah satu percakapan, Baldoni diklaim telah mengirimkan tangkapan layar dari sebuah unggahan di media sosial yang menuduh Bieber sering merundung banyak wanita lain. “Inilah yang perlu kita lakukan,” kata Baldoni kepada timnya, merujuk pada unggahan tersebut.
Selain Hailey Bieber, beberapa nama artis lain seperti Leighton Meester dan Taylor Swift juga disebut dalam gugatan tersebut. Taylor Swift disebut karena hubungan dekatnya dengan Lively, sementara Meester disebut karena rumor perselisihan antara keduanya selama syuting film “Gossip Girl”.
Lively mengklaim bahwa Baldoni dan timnya telah melakukan berbagai upaya untuk merusak reputasinya medusa88 link alternatif, termasuk dengan memasukkan konten seksual yang tidak beralasan ke dalam film “It Ends With Us” tanpa persetujuannya. Lively juga menuduh Baldoni memasuki trailer tata riasnya tanpa diundang saat dia sedang tidak berpakaian atau menyusui bayinya, serta sering menanyakan hal-hal pribadi yang mengganggunya.
Gugatan ini juga menyebutkan bahwa Baldoni dan timnya berencana untuk memanfaatkan isu-isu seperti “weaponisasi feminisme” dan hubungan Lively dengan Swift untuk membuat narasi negatif tentang Lively. Salah satu dokumen yang disertakan dalam gugatan menyebutkan, “Kita bisa menjelajahi cerita tentang weaponisasi feminisme dan bagaimana orang-orang seperti Taylor Swift telah dituduh menggunakan taktik ini untuk ‘menggertak’ dan mendapatkan apa yang mereka inginkan”.
Pihak Hailey Bieber belum memberikan komentar resmi terkait penyebutan namanya dalam gugatan ini. Sementara itu, Baldoni dan tim hukumnya menyangkal semua tuduhan yang diajukan oleh Lively, menyebut gugatan tersebut sebagai upaya putus asa untuk memperbaiki reputasi Lively di mata publik.
Gugatan ini menimbulkan banyak perhatian di media dan kalangan publik, terutama karena melibatkan beberapa nama besar di industri hiburan. Perkembangan lebih lanjut dari kasus ini masih dinantikan.