mittvsfact.com – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam gerakan reformasi 1998 kembali menyuarakan penolakan terhadap usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto. Penolakan ini mereka sampaikan dengan alasan kuat, yaitu sejarah kelam yang menyertai masa kepemimpinan Soeharto.

Alasan Penolakan Pemberian Gelar Pahlawan

Aktivis 98 medusa88 menilai bahwa gelar pahlawan hanya pantas diberikan kepada tokoh yang memberi kontribusi besar tanpa tercela oleh tindakan represif atau pelanggaran hak asasi manusia. Menurut mereka, era Orde Baru yang dipimpin Soeharto selama lebih dari tiga dekade menyisakan banyak catatan pelanggaran. Di antaranya pembatasan kebebasan berpendapat, pelanggaran HAM, hingga korupsi yang merugikan negara.

Ancaman terhadap Nilai Reformasi

Mereka berpendapat bahwa pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan bisa mengabaikan nilai-nilai demokrasi yang diperjuangkan saat Reformasi. “Gelar pahlawan seharusnya mencerminkan perjuangan dan pengorbanan untuk membangun bangsa, bukan sebaliknya,” ujar seorang aktivis.

Tanggapan Publik Beragam

Penolakan dari aktivis ini menuai tanggapan beragam dari masyarakat. Sebagian mendukung karena dianggap menjaga semangat Reformasi. Namun, ada juga yang menilai masa kepemimpinan Soeharto tetap menyumbang kemajuan pembangunan yang layak diapresiasi.

Pentingnya Kajian Sebelum Memberi Gelar

Perdebatan ini memperlihatkan bahwa sejarah Indonesia tidak bisa disederhanakan menjadi hitam-putih. Aktivis 98 menekankan pentingnya menjadikan nilai-nilai keadilan dan Reformasi sebagai dasar penilaian dalam pemberian gelar pahlawan.

Mereka berharap pemerintah dan lembaga terkait melakukan kajian mendalam sebelum mengambil keputusan. Dengan demikian, pemberian gelar tersebut benar-benar mencerminkan aspirasi dan nilai-nilai bangsa Indonesia saat ini.

By admin