ketegangan-as-iran-picu-lonjakan-harga-minyak-di-pasar-global

mittvsfact.com – Harga minyak berjangka melonjak tajam setelah Amerika Serikat melancarkan serangan militer ke wilayah Iran pada Selasa dini hari. Serangan tersebut menyasar fasilitas militer yang diduga menjadi pusat perencanaan serangan terhadap pasukan AS di kawasan Timur Tengah. Investor merespons cepat dengan menaikkan harga kontrak minyak mentah, mencerminkan kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan dari kawasan Teluk.

Lonjakan Harga Capai Titik Tertinggi dalam Dua Bulan

Harga minyak mentah jenis Brent naik lebih dari 4% dan mencapai US$89 per barel, tertinggi dalam dua bulan terakhir. Sementara itu, minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) melonjak ke level US$85 per barel. Lonjakan ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar energi terhadap ketegangan di wilayah penghasil minyak terbesar dunia. Para pelaku pasar memperkirakan konflik ini bisa memicu penurunan ekspor minyak dari Iran serta gangguan pada jalur distribusi di Selat Hormuz.

Investor Alihkan Fokus ke Keamanan Pasokan

Para investor segera mengalihkan fokus mereka ke isu keamanan pasokan minyak global. Iran termasuk salah satu produsen utama minyak mentah di dunia. Jika ketegangan terus meningkat, beberapa perusahaan pengapalan mungkin akan menangguhkan pengiriman di kawasan tersebut. Hal ini berpotensi menyebabkan kelangkaan pasokan jangka pendek yang dapat memicu kenaikan harga lebih lanjut.

Pelaku Pasar Waspadai Retaliasi dari Iran

Analis energi dan pelaku pasar memperingatkan potensi retaliasi dari Iran sebagai respons atas serangan AS. Pemerintah Iran telah mengecam tindakan tersebut dan berjanji akan memberikan balasan setimpal. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik bisa menyebar ke negara-negara tetangga seperti Irak dan Suriah, yang juga memiliki kepentingan strategis dalam rantai pasokan minyak global.

OPEC dan Sekutunya Siap Evaluasi Langkah Selanjutnya

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya berencana mengadakan pertemuan darurat untuk mengevaluasi dampak geopolitik terhadap pasar minyak global. Beberapa negara anggota mempertimbangkan opsi untuk meningkatkan produksi guna menstabilkan harga. Namun, mereka tetap menunggu perkembangan situasi keamanan sebelum mengambil keputusan final.

Situasi Pasar Masih Rentan

Lonjakan harga minyak berjangka menggambarkan betapa rapuhnya stabilitas pasar energi depo 10k global terhadap dinamika politik di Timur Tengah. Serangan militer dan kemungkinan retaliasi Iran menciptakan ketidakpastian yang tinggi. Para pelaku pasar dan konsumen global perlu bersiap menghadapi fluktuasi harga yang tajam dalam beberapa pekan mendatang.

By admin